Dalam beberapa tahun terakhir, bioetanol menjadi semakin populer sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Untuk memahami mengapa bioetanol sangat baik bagi lingkungan, penting untuk mengetahui bagaimana bioetanol dibuat. Blog ini menjelaskan bagaimana bioetanol dibuat dari tanaman pati dan gula
Produksi etanol dari tanaman gula
Etanol dapat diproduksi dengan sejumlah cara, termasuk distilasi atau fermentasi. Cara paling umum untuk memproduksi etanol adalah melalui fermentasi, di mana gula diubah menjadi alkohol oleh ragi atau bakteri. Fermentasi menggunakan dua jenis tanaman gula: tanaman berbasis pati, seperti jagung, gandum dan kentang, dan tanaman berbasis gula, seperti tebu dan sorgum manis.
Untuk membuat etanol dari tanaman berbasis pati, pati harus dipecah terlebih dahulu menjadi gula sederhana seperti glukosa dan maltosa. Hal ini dilakukan dengan merendam biji-bijian dalam air panas atau menambahkan enzim untuk memecahnya lebih lanjut. Selanjutnya, gula difermentasi dengan ragi atau bakteri untuk menghasilkan etanol. Akhirnya, air dikeluarkan dari campuran untuk memekatkan larutan etanol sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Memproduksi etanol dari limbah makanan
Cara lain untuk memproduksi bioetanol adalah dengan menggunakan limbah makanan sebagai bahan sumber untuk fermentasi. Limbah makanan terdiri dari sisa makanan dari restoran, kantin dan tempat produksi makanan lainnya yang seharusnya dibuang jika tidak digunakan untuk tujuan energi. Dalam proses ini, limbah makanan pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi (lebih dari 200°C) sampai terurai menjadi molekul yang lebih sederhana seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang kemudian dapat difermentasi dengan ragi atau bakteri menjadi etanol yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar di mobil atau kendaraan lain.
Bioetanol adalah sumber bahan bakar alternatif yang semakin populer karena emisi karbonnya yang rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil tradisional - tetapi bagaimana tepatnya bioetanol dibuat? Postingan blog ini memberikan gambaran umum tentang dua metode untuk memproduksi bioetanol - dengan fermentasi dengan tanaman bertepung seperti jagung atau tanaman gula seperti tebu; dan dengan fermentasi dengan bahan limbah makanan seperti sisa makanan dari makanan restoran. Dengan memahami bagaimana bioetanol dibuat, kita lebih siap untuk membuat keputusan yang tepat tentang sumber energi kita dan cara terbaik untuk mengurangi jejak karbon kita di planet ini!